Rahim Pengganti

Bab 204 "Angkasa Permana Putra"



Bab 204 "Angkasa Permana Putra"

0Bab 204 "Angkasa Permana Putra"     

Kelahiran anak pertama merupakan suatu kebahagian yang tiada tara begitu juga yang di rasakan oleh kedua orang tua baru. Kebahagian yang sangat sangat sulit diungkapkan, karena mereka begitu bahagia.     

Angkasa benar benar membawa begitu banyak kebahagian, hubungan Dira dan Andra semakin membaik bahkan ayah baru itu tidak pernah melewatkan satu detik pun kebersamaan dengan anak nya. Andra menunjukkan menjadi ayah yang baik untuk Angkasa, membantu sang istri saat malam hari.     

"Sayang, popoknya Angkasa di mana?" teriak Andra. Dira yang sedang di dapur, segera berjalan ke dalam kamar. Andra selalu saja seperti itu, padahal semua pakaian si anak ada di dekat nya, tapi tetap saja bertanya ini dan itu, "Itu di keranjang biru Mas," jawab Dira sambil membawa jus buah naga yang baru diri nya buatkan untuk sang suami.     

Andra segera mengambil dan menampilkan senyuman yang begitu lebar. Pria itu tak lupa mengucapkan terima kasih kepada sang istri, dua bulan menjadi ayah dan ibu baru membuat kedua nya banyak belajar. Bahkan untuk hal kecil saja, mereka berdua sama sama belajar supaya bisa menjadi orang tua yang baik untuk anak mereka.     

"Hallo ganteng, enak banget ya di mandiin sama Papa. Seger ya nak, besok besok mandiin lagi ya pa. Angkasa suka," ucap Dira sambil menirukan suara anak kecil, mendengar hal itu membuat Angkasa tertawa sedangkan Andra hanya bisa mendengus kesal saja, meskipun dirinya menyukai hal seperti ini namun, untuk membantu memandikan Andra tidak mau sering, karena Angkasa lebih sering bermain air.     

Dan hal itu membuat Andra takut, jika nanti anak nya terjatuh saat mandi "Kalau mau mandi sama mama aja, papa jagain sudah mandi aja." Dira hanya tertawa mendengar hal itu, diri nya juga tahu jika sang suami tidak akan pernah mau untuk di suruh lagi.     

Angkasa udah terlihat sangat rapi, lalu setelah itu Dira segera menggendong anak nya itu dan mulai memberikan ASI kepada Angkasa. Bayi laki laki yang begitu kuat kalau soal menyusu, Angkasa akan mengamuk kuat, dan menangis jika sang mama terlambat sebentar saja. Sungguh anak mereka itu luar biasa.     

***     

Setelah selesai dari menidurkan Angkasa, Dira lalu beranjak dari tempat tidur. Hari ini semua orang akan datang ke rumah mereka untuk mempersiapkan acara peresmian nama untuk Angkasa, hal itu baru di lakukan sekarang karena supaya Angkasa lebih besar.     

"Mbok kamar tamu udah dibersihkan semua?" tanya Dira.     

"Udah non, semua udah di bersihkan. Aman terkendali," balas mbok Ulan. Selama beberapa bulan di bantu mbok Ulan, semua pekerjaan Dira aman dan hal itu membuat waktu Dira lebih banyak mengurusi kedua bayi nya.     

Andra akan cemburu jika Dira lebih banyak waktu untuk anak mereka, dan hal itu benar benar membuat Dira harus sabar.     

"Sayang aku jemput Arka dulu ya," ucap Andra.     

"Emang Arka di mana?" tanya Dira.     

"Loh kamu lupa, baba mau ngasih tempat tidur."     

Dira terdiam sejenak diri nya lupa jika kedua orang tua nya saat ini sudah sibuk membelikan Angkasa sebuah tempat tidur baru untuk anak berusia 2 bulan tersebut. Dira ingin menolak namun, bagaimana hal itu tidak bisa diri nya lakukan karena anak nya adalah cucu pertama dari kedua keluarga sehingga perlakuan semua anggota keluarga akan luar biasa berbeda kepada anak nya.     

Andre langsung segera beranjak dari rumah tersebut untuk menjemput sang adik ipar, setelah sang Suami pergi Dira lanjut melaksanakan tugas nya untuk masak agar nanti sore ketika semua keluarga sudah sampai mereka tinggal beristirahat dan menikmati makanan.     

Dibantu oleh si mbok pekerjaan Dira semakin ringan bahkan wanita paruh baya tersebut lebih dulu mengerjakan beberapa hal tanpa disuruh oleh Dira. Dira juga merasakan kebahagiaan hari itu membuat dirinya jadi lebih banyak belajar mengenai urusan dapur, cara mengurus anak dan lain sebagainya.     

"Non ini saus nya mau di masak lagi?" tanya mbok Ulan.     

"Iya mbok biar lebih enak."     

"Kirain mbok nggak di masak. Ini langsung mbok racik seperti biasa ya non," ucap mbok Ulan.     

Dira langsung merespon dengan anggukkan kepala nya, wanita itu begitu suka dengan cara kerja mbok Ulan, yang begitu simpel dan cepat, keduanya mulai mempersiapkan semuanya dengan begitu cepat acara yang akan digelar dua hari lagi juga rencananya Dira yang ingin memasak namun atas permintaan sang mertua akhirnya kira mengalah karena mama Ayu ingin semuanya diurus oleh 1 orang membuat Dira agar tidak terlalu lelah.     

***     

"Ini beneran sebesar ini?" tanya Andra.     

"Ya elah bang, kalau nggak sebesar ini gue bisa bawa sendiri. Ini harus pake truck. Baba beliin buat cucu nya niat banget," ucap Arka.     

Andra hanya bisa terdiam, melihat tempat tidur ukuran besar untuk anak berusia dua bulan.     

"Cari truck deh bang, daripada pusing. Ini gue pas di kasih tunjuk sama manager toko aja terkejut, maka nya nelpon lo buat bantuin gue bang," lanjut Arka.     

Pria itu diberikan tugas oleh sang Baba untuk mengambil tempat tidur pesanan sang kakek untuk cucu pertama nya itu, Daffa sengaja memesan agar sesuai dengan keinginan nya, dan ketika Arka datang pria itu mengira jika hanya teman tidur biasa namun, nyata nya luar biasa besar.     

"Di letakkan di kamar kami aja nggak muat ini, Angkasa harus punya kamar sendiri baru bisa pakai tempat tidur nya," ucap Andra.     

"Nah loh jadi gimana ini, nggak mungkin kita titip lagi bang. Mereka udah terlanjur dikeluarkan dari gudang, apa lagi Baba udah bilang mau di ambil juga," balas Arka.     

Kedua pria itu benar benar di buat pusing dengan hadiah dari Daffa, kakek Angkasa itu benar benar luar biasa dalam memberikan kejutan. Andra saja sampai pusing dengan sendiri nya.     

"Bawa ke apartemen dulu, nanti ketika kamar Angkasa udah selesai, diangkut lagi," ucap Andra.     

Saat ini, hanya itu jalan satu satu nya untuk mereka supaya bisa membawa tempat tidur yang super duper besar tersebut. Langsung saja, Andra mencari truck barang untuk membawa barang nya, karena kebetulan mobil barang di tempat tersebut sedang berangkat mengantarkan barang lain nya, sebelumnya Arka sudah ditawarkan namun, karena dia berpikir bahwa yang di ambil ukuran kecil sehingga Arka langsung menolak dan hal itu membuat Arka menyesal.     

Kedua nya sudah sampai di depan apartemen milik Andra dan dengan segera Andra meminta bantuan kepada jasa tersebut untuk segera membawa tempat tidur tersebut masuk ke dalam apartemen namun, sebelum hal itu Andra mengambil foto lebih dulu untuk di tunjukkan kepada sang istri.     

"Kirim foto ke Dira dulu, biar dia bisa lihat. Kalau nggak di kirim entar di kira nya kita bohong," ucap Andra.     

Arka setuju dengan hal itu, diri nya saja tertipu dengan ucapan sang baba mengira bahwa tempat tidur yang dibeli ukuran nya standar namun, nyata nya salah ukuran nya luar biasa harus truck yang membawa tempat tidur tersebut baru bisa di angkut.     

"Terima kasih ya pak." Keempat orang yang membantu Andra segera pergi dari apartemen nya tersebut. Sedangkan mereka berdua duduk lebih dulu di sana sebelum pulang.     

Ponsel Andra berbunyi, dan nama sang istri yang tertera di sana. Langsung saja Andra mengangkat nya, Dira begitu kaget ketika melihat kiriman foto dari sang suami itu lah yang membuat diri nya segera menghubungi Andra.     

Kamera ponsel Andra segera mengambil gambar tempat tidur tersebut dan Dira begitu kaget dan melototkan matanya ketika melihat mata secara tidak langsung hal tersebut. Wanita itu tidak pernah menyangka jika hadiah yang diberikan oleh kakek dari anaknya begitu luar biasa bahkan Dira mengira bahwa kado yang diberikan hanya tempat tidur kecil.     

Wanita itu segera meminta Andra dan juga Arka untuk datang ke rumah karena sebentar lagi orang orang akan berkumpul di rumah mereka mendengar perintah dari sang istri membuat Andra langsung saja mengajak sang adik untuk pergi dari tempat tersebut.     

***     

Pukul 16.00 sore semua orang sudah berkumpul di rumah Andra dan di saat ini juga Dira berbicara dengan sang ayah menanyakan mengenai hadiah yang diberikan oleh baba nya kepada sang anak.     

Daffa hanya menjelaskan apa yang menyebabkan diri nya memberikan hal tersebut kepada sang cucu dan penjelasan yang dijelaskan oleh Daffa membuat Dira benar benar geleng geleng kepala karena hal tersebut hanya berdasarkan keinginan sang kakek.     

Anak nya itu baru berusia 2 bulan namun sudah banyak orang yang begitu menyayangi Angkasa bukti nya saat ini setiap orang yang datang ke rumah mereka tidak ada satu orang pun yang tidak membawa kado bahkan hadiah yang diberikan untuk Angkasa luar biasa mewah dan hal ini bertolak belakang dengan Dira yang ingin hidup sederhana meskipun dirinya memiliki begitu banyak uang.     

"Udah nggak apa apa hadiah buat Angkasa nggak boleh di tolak. Banyak yang sayang sama Angkasa maka nya banyak yang kasih hadiah," ucap Mama Ayu.     

Mendengar hal tersebut Dira hanya bisa pasrah dan diam saja karena mau bagaimanapun apapun yang diberikan oleh mereka adalah hadiah untuk sang anak, nantinya Dira harus berusaha penuh untuk mendidik anaknya supaya bisa dan tidak terlalu bergantung dengan fasilitas yang ada.     

Selagi berkumpul dengan seluruh keluarga beberapa orang laki laki di keluarga mereka sibuk membicarakan mengenai bisnis sedangkan para perempuan bergosip dengan sangat ria. Angkasa menangis anak kecil itu itu segera diajak oleh Dira, menuju ke dalam kamar mereka untuk diberi susu Andra yang melihat hal tersebut ingin ikut dengan sang istri namun, segera dicegah oleh Arka karena adik ipar nya itu tidak mau sendirian di tengah tengah mereka semua.     

"Bang lo di sini aja, gue nggak mau sendirian," bisik Arka.     

Andra akhir nya mengalah dengan sang adik ipar diri nya juga kasihan kepada Arka yang harus seorang diri mendengarkan semua pembicaraan yang bahkan Anda sendiri terkadang tidak mengerti dengan maksud mereka.     

Malas mendengarkan obrolan mereka semua Andra lalu mengajak adik ipar nya tersebut ke ruangan bermain, di mana di sana sudah ada playstation. Kedua nya lalu bermain di ruangan tersebut seperti biasa nya, sejak kelahiran angkasa Arka jadi jarang ke rumah kedua nya hal tersebut dikarenakan banyak nya pekerjaan di kampus dan juga tugas tugas yang harus diselesaikan Arka.     

Teman teman Dira saat SMA sudah datang di rumah tersebut mereka berencana untuk membuat acara bakar bakaran sekaligus ngumpul bareng karena sudah lama tidak pernah menghabiskan waktu bersama. Hal itu disambut baik oleh Andra pria itu bahkan sudah dekat dengan beberapa teman Dira lain nya.     

Apalagi Andra dan juga Bagas adalah rekan bisnis hal itu membuat keduanya dengan gampang saling bertukar pikiran satu dengan yang lain nya bahkan Anda juga seringkali bertanya kepada Bagas mengenai istri nya.     

"Mir, anak anak nggak di ajak?" tanya Dira.     

"Nggak. Ibu nya mas Bagas bilang biar dia yang jaga jadi gitu deh. Lo tahu gimana mertua gue," balas Mira.     

Menikah dengan Bagas adalah hal yang terindah menurut Mira dan hal itulah yang membuat banyak orang iri kepada wanita itu, bagaimana tidak memiliki mertua yang begitu baik bahkan saudara yang begitu menyenangkan pastinya, akan membuat orang lain merasa iri dengan apa yang kita dapatkan hal itulah yang dirasakan oleh Mira beberapa bulan sesudah menikah dengan Bagas namun, hal tersebut bisa dilalui oleh Mira atas dukungan suami nya.     

"Sama dong, gue juga nggak bawa anak anak karena Mami nya mas Kafa di sini, dan anak anak kalau ada Oma nya akan lupa dengan gue dan bapak nya," sambung Ayu.     

Kafa yang merupakan anak tunggal sangat wajar jika anak anak nah begitu di cintai oleh semua keluarga. Dan saat ini hal itu lah yang dirasakan oleh Dira menikahi Andra yang juga anak tunggal membuat Angkasa begitu di cintai oleh banyak orang.     

Ketiganya asyik berbicara bersama sembari menyiapkan beberapa makanan untuk mereka makan nanti di halaman belakang nanti malam, sedangkan para pria asik di ruangan bermain bermain bersama dengan Andra dan juga Arka.     

Dira tidak perlu khawatir jika nanti anaknya menangis atau rewel karena semua orang yang ada di rumah sudah sibuk untuk menenangkan anak nya tersebut.     

"Lo kapan mau nambah anak Ra?" tanya Ayu.     

Mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Ayu benar benar membuat Dira hanya mampu geleng geleng kepala sahabatnya itu sama seperti Andra yang selalu bertanya mengenai hal tersebut. Anak nya saja masih kecil dan masih berusia 2 bulan tapi mereka sudah bertanya kapan diri nya akan memberikan Angkasa adik, itulah kebiasaan dari setiap orang yang ada ketika orang lain belum menikah maka banyak pertanyaan yang diberikan.     

Dan ketika orang tersebut sudah menikah maka akan ditanya juga kapan memiliki anak jika beberapa bulan setelah menikah orang tersebut belum juga diberikan seorang anak setelah anak mereka lahir, maka pertanyaan akan bertambah dengan kapan memiliki adik untuk anak nya. Pertanyaan yang dianggap oleh orang lain itu sepele namun pertanyaan tersebut adalah pertanyaan yang bisa membuat mental seseorang menjadi terganggu, orang lain hanya melihat tanpa bisa merasakan bagaimana rasanya menjadi seseorang pada posisi tersebut.     

Dira lalu menjelaskan ucapan yang dilontarkan oleh Ayu wanita itu tahu bahwa sahabatnya itu berniat baik bahkan hanya sebuah candaan namun bila memberi tahu bahwa hal seperti itu itu untuk sekarang bukan waktu yang baik untuk bertanya hal yang sangat sensitif.     

Ayu lalu meminta maaf kepada Dira, keduanya lalu berpelukan Mira sependapat dengan Dira bagi sebagian orang mungkin pertanyaan itu hanyalah pertanyaan simple namun, untuk beberapa orang lainnya pertanyaan tersebut sedikit mengganggu.     

***     

Rumah Dira dan juga Andra Begitu sudah begitu banyak orang yang datang memang hal tersebut dilakukan oleh Dira agar mereka bisa menikmati acara kecil kecilan yang dibuat oleh Andra dan juga Dira untuk kelahiran sang anak.     

"Potong kambing dong entar?" tanya Kafa.     

"Iya. Di tempat yang lo kasih usul itu," balas Andra.     

Andra langsung bertanya kepada Kafa dan juga Bagas mengenai pemotongan kambing untuk peresmian nama anak mereka, dan kedua orang tersebut segera memberikan usul dimana dan tempat seperti apa yang bisa dipercaya untuk melakukan hal tersebut dan juga sudah sesuai dengan syarat dan juga ketentuan mengenai pemotongan kambing.     

Sebagai orang yang belum berpengalaman mengenai hal tersebut membuat anda tidak pernah malu untuk bertanya pria itu akan terus bertanya dengan orang orang yang sudah berpengalaman agar diri nya bisa tahu hal baik apa yang harus dilakukan, sama hal dengan mengenai pemotongan kambing tersebut antara awal nya tidak begitu tahu bahwa ada syarat dan ketentuan yang dilakukan sehingga diri nya bertanya kepada kedua orang tua nya dan juga sang mertua setelah diberitahu Andra mulai mencari apa saja dan dimana tempat yang tepat.     

Malam semakin larut beberapa orang lainnya juga sudah pulang ke rumah mereka masing masing, Andra lalu masuk ke dalam kamar menyusul sang istri yang saat ini sedang memberikan ASI kepada anak nya.     

"Kenapa masuk Mas emang yang lain udah?"     

Andra hanya membalas dengan anggukan kepala lalu pria itu segera naik ke atas tempat tidur dan mulai mengganggu sang anak yang saat ini sedang menyusu. Hal seperti ini seringkali dilakukan oleh Andra baginya mengganggu putranya membuat jiwa Andra tenang, dan hal tersebut juga seringkali menimbulkan pertengkaran kecil antara Andra dan juga Dira.     

Apalagi jika anda mulai mengganggu ketika Angkasa baru mau untuk tidur, anak kecil itu jika diganggu maka diri nya akan rewel dan hal tersebut seketika membuat kepala Dira pecah.     

"Baru mau tidur loh Mas. Kamu hobi banget ganggui," ucap Dira.     

Namun, anda tidak mendengarkan ucapan dari istri nya tersebut pria itu tetap mengganggu sang anak, hingga akhirnya Angkasa menangis karena kesal dengan ulah Andra. Melihat anaknya mulai berteriak dan menangis karena kesal Andra lalu masuk ke dalam kamar mandi pria itu menghindari sang istri yang sudah akan marah kepada nya.     

***     

Hari demi hari dilalui oleh kedua pasangan tersebut dengan begitu banyak hal terjadi dan tepat hari ini angkasa anak mereka berulang tahun ke-1, Dira tidak ingin merayakan ulang tahun anaknya dengan begitu mewah namun sebagai cucu pertama di keluarga membuat Dira harus mengalah, karena permintaan dari kakek dan nenek serta Opa dan Oma dari Angkasa membuat Dira hanya bisa mengikuti keinginan mereka.     

Bunda Gina dan mama Ayu begitu bersemangat dalam menyiapkan acara ulang tahun untuk cucu pertama mereka, bahkan Dira hanya bisa setuju dengan apapun yang ingin mereka berikan untuk Angkasa.     

Padahal sebelumnya Dira sudah berdiskusi dengan sang suami jika dirinya ingin ulang tahun sang anak diadakan di panti asuhan supaya membuat Angkasa mengenal sejak dini bahwa dirinya beruntung memiliki orang yang begitu sayang kepada angkasa namun keinginan tersebut harus ditunda karena kedua orang wanita yang begitu dihormati oleh Dira ingin sesuatu yang berbeda untuk acara ulang tahun cucunya.     

"Kalau kamu mau, kasih acara buat anak anak panti juga nggak masalah Sayang, nanti minta tolong sama Mira atau Ayu aja," ucap Andra. Dira yang sedang membantu sang suami, memasangkan dasi hanya bisa menarik napas nya panjang, sejujurnya hal itulah yang diinginkan oleh Dira. "Tapi nggak mungkin acara bunda dan Mama batal Mas."     

Andre lalu menghentikan kegiatan yang di lakukan oleh sang istri pria itu mengajak istrinya duduk di sofa kamar mereka. Andra lalu mulai menjelaskan maksud dan tujuan dirinya mengatakan hal tersebut di mendengarkan apa yang disampaikan oleh sang suami.     

"Jadi maksud kamu juga bikin dua acara gitu, jadi sebelum acara yang udah disusun oleh bunda dan Mama itu acara sama anak panti?" tanya Dira.     

"Iya, kita nggak bisa menolak dan tidak akan pernah bisa menolak keinginan mereka. Jadi untuk mengajarkan Angkasa berbagi, kita juga harus membuat acara lain nya."     

"Kamu bisa minta tolong sama Mira dan Ayu, Sayang. Mereka pasti mau bantuin, kita bikin acara kecil aja yang penting mengajarkan Angkasa berbagi."     

"Oke, nanti aku bisa tanya sama mereka," ucap Dira.     

Andra lalu menarik wajah istri nya itu, wanita yang ada di samping nya saat ini adalah wanita yang luar biasa hebat, Dira melakukan semua nya bahkan diri nya sampai rela cuti selama hampir satu tahun ini, demi bisa merawat dan membersihkan Angkasa seorang diri.     

Kedua wajah mereka sudah saling mendekat satu dengan lain nya, bahkan tidak ada jarak lagi. Andra langsung menyatu bibir mereka berdua, bibir yang selalu menjadi candu untuk Andra. Bibir yang begitu manis, bahkan rasa nya Andra ingin selalu merasakan bibir manis itu. Lumayan demi lumatan di lakukan oleh Andra, bahkan saat ini tangan pria itu juga tidak tinggal diam.     

Andra segera menarik istrinya untuk duduk di atas pangkuan, gaun tidur yang berwarna merah membuat Dira terlihat begitu cantik dan hal itu membuat Andra suka.     

"Mas kamu mau ke kantor," ucap Dira. Wanita itu segera menghentikan kegiatan sang suami. "Kantor adalah milik aku, dan aku bisa masuk kapapun," balas Andra.     

Setelah mengatakan hal itu, Andra kembali menyatu bibir mereka dan membawa sang istri menuju ke atas tempat tidur tanpa melepaskan ciuman kedua nya. Pagi ini begitu indah dilalui oleh kedua nya, saling memadu kasih memberikan kehangat satu dengan lainnya.     

Entah siapa yang memulai lebih dulu, hingga kedua nya sama sama polis, tanpa sehelai benang pun, langsung saja tanpa berlama lama Andra mulai bermain dengan kedua bukit kembar, sumber kekuatan untuk anak nya tersebut.     

"Pelan pelan mas," ucap Dira. Wanita itu juga menahan desahannya, akibat permainan yang dilakukan oleh sang suami. Hingga Andra berhasil memasukan miliknya ke milik sang istri dan mulai bermain di sana. Suara merdu yang begitu ingin didengar oleh Andra terdengar dengan sangat merdu, dan hal itu membuat Andra begitu bersemangat dalam mencapai puncaknya.     

Permainan di pagi hari ini membuat keduanya bersemangat melalui hari, hingga keduanya secara bersamaan mendapatkan puncak kenikmatan dunia.     

"Terima kasih sayang," ucap Andra lalu mengecup dahi istrinya dengan begitu lama.     

##     

Selamat membaca dan terima kasih.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.